Selasa, 09 November 2010

cerita pendek

Disiplin Itu Perlu, Dora !
Oleh Ny. Widya Suwarna

Dora sibuk menghadapi cermin. Sudah 3 kali ia mengepang rambutnya yang panjangnya sebahu lewat sedikit, tetapi kemudian dibukanya lagi. Rasanya belum sempurna. Ia melihat jam di dinding. Sudah pukul 4 kurang lima menit. Seharusnya sepuluh menit lalu ia sudah berangkat. Latihan menari dimulai pukul 4. pastilah kawan-kawan sudah menunggunya. Enam anak yang dilatihnya rajn-rajin. Mereka biasa datang sebelum pukul 4.
Untuk pesta ulang tahun sekolah, kelasnya akan menyajikan acara tarian. Dora sudah mengikuti sanggar tari. Jadi, ia bisa melatih kawan-kawannya. Diantara enam penari , Ratih juga ikut sanggar tari. Tapi, ia tidak sepandai Dora.
Akhirnya, Dora selesai berhias. Ia berangkat dengan membawa selendang. Ia puas dengan kepang rambutnya yang rapi dan diberi pita. Juga dengan wajahnya yang manis , bulat telur, dan bibirnya yang tipis. Banyak orang bilang ia cantik dan ia menyadari hal itu.
Ternyata jalanan macet. Dora agak gelisah. Kalau menunggu terlalu lama pasti ada kawan yang mengomel. Tapi, biarlah. Bukankah kecil-kecil juga Dora seorang pelatih? Mau tak mau mereka harus menunggu. Dan agaknya Ibu Siska memberikan kepercayaan penuh kepadanya.
”Saya percaya kamu mampu melatih kawan-kawanmu. Dan pada pesta ulang tahun sekolah nanti kelas 5-C akan tampil istimewa!” kata Bu Siska.
”Saya akan berusaha sebaik mungkin, Bu!” jawab Dora sambil tersenyum waktu itu. Dan hatinya berbunga-bunga.
Hari ini adalah keempat kalinya mereka berlatih. Menurut Dora hasilnya lumayan. Ratih, Lia, Yuni dan Anna sudah hampir hafal semua gerakan. Cuma Gita dan Wati yang perlu lebih banyak perhatian.
Tiba di gedung sekolah Dora sudah terlambat setengah jam. Ia meuju kelasnya. Makin dekat ke kelas terdengar suara gamelan yang berasal dari kaset. Dora meraba tas kecilnya. Masih ada kaset tariannya. Radio perekamnya memang pinjam dari sekolah. Tetapi siapa yang membawa kaset tarian ?
Tepat Dora masuk musik berakhir. Kelima anak berhenti menari. ”Selamat sore, Dora!” sapa mereka. Dora membalas ucapan salam mereka dan juga berkata, ”Selamat sore, Bu Siska.”
Ternyata Bu Siska hadir.
”Maaf kami kira kamu tidak datang. Jadi, kami berlatih sebisanya. Bu Siska yang menyarankan agar latihan dimulai pukul 4 tadi,” kata Ratih mewakili teman-temannya.
Kemudian mereka latihan lagi perasaan Dora tidak enak. Bukankah mereka seharusnya menunggu Dora ? Untuk apa ia menjadi pelatih kalau ia ditinggalkan begitu saja ? Biar saja Ratih yang menjadi pelatih. Mungkin juga kawan-kawannya tidak menyukai Dora. Siapa tahu ?
”Nanti sore aku akan bicara dengan Bu Siska!” Dora memutuskan.
Rasanya waktu berjalan begitu lama. Dora melatih tanpa semangat. Beberapa gerakan yang keliru yang dilakukan oleh Gita dan Wati didiamkannya saja.
Akhirnya waktu latihan selesai. Dora yang mengamati dan ternyata kaset tarian itu adalah milik Ratih. ”rupanya ia memang berniat menjadi pelatih. Dipirnya kemampuannya sudah hebat!” pikir Dora dengan geram. Sekonyong-konyong timbul perasaan tidak suka pada Ratih. Ada rasa ia disaingi.
Anak-anak itu pamitan pulang.
”Ya, sampai hari Sabtu. Jangan lupa, pukul empat tepat!” pesan Bu Siska.
Kini tinggal Dora berdua dengan Bu Siska.
”Maaf, Bu Siska. Saya mengundurkan diri sebagai pelath biarlah Ratih saja yang melatih para penari!” kata Dora dengan wajah murung.
Bu Siska mengusap-usap pungggung Dora
”Tidak, Dora. Kamu tetap melatih mereka. Kamu masih yang terbaik. Cuma, datanglah tepat waktu. Apa kesulitan sehingga selalu terlambat ? berikan contoh baik. Kamu punya kemampuanjadilah pemimpin yang yang biak!“ kata Bu Siska.
Dora menangis terisak-isak.
“Ibu untuk apa melatih mereka? Mereka tak percaya padaku. Buktinya mereka menangkat Ratih sebagai pelatih!” keluh Dora. ”Dan Ratih juga bawa kaset tarian.”
Ibu Siska tersenyum.
”Kamu salah paham, Dora. Ibu yang meminta mereka untuk berlatih. Kamu pasti setuju. Kita tak boleh menyia-nyiakan waktu yang berharga, bukan? Waktu yang hilang tak bisa kembali.” Ibu Siska menjelaskan.
”kamu cantik, kamu pandai tetapi kamu perlu juga berdisiplin. Perlu siap lebih cepat, perlu menunjukkan contoh baik pada anak buahmu. Ibu yakin, kamu bisa. Ratih membawa kaset tarian tanpa diminta. Itu justru bagus. Kalau kamu lupa bawa, kan ada cadangan,” kata Bu Siska.
Dora diam. Ia mengambil tisu dan menghapus airmatanya.
”Ayo, kita pulang sama-sama. Biar Ibu antar ke rumahmu. Hari Sabtu Ibu juga akan datang. Ibu yakin kamu bisa datang lebih awal,” kata Bu Siska.
Tak lama kemudian Dora sudah dibonceng Bu Siska. Mereka naik motor. Dora belajar satu hal. Kecantikan itu menguntungkan, kepandaian berguna, tapi disiplin juga satu hal yang amat perlu dalam hidup kita.

lirik lagu

Lirik Lovely Day oleh Park Shin Hye

salmyeo si nar kkae wo jwo yo My sunshine
dong hwa sog gong ju cheo reom nuneul gam i gi da ril geoye yo
nun tteu myeon nae gyeote ham ge har love shot
dong hwa sog wang ja cheo reom na reul bo myeo useo jul geo jyo
na do mollae du nuni neo man geu ri go
tto mollae du geun geo rin ka seumi so ri chi ne yo

I wanna love you I wanna with you
geu dae do neu gi na yo nae mameul
nae ge wa yo jo geum deo da ga wa yo nae mameur ga jyeo yo
Everyday lovely day mae ir sok sagyeo jul ge yo
kaen di bo da dal kom han sa rang eur jul geo ye yo

ma beobe ju muneur georeo syal lalla
tta deut han haet sal gateun neo ui mi so na reur deul chu gin
na do mollae ga seumi tto du geun geo ryeo
du nune a reut geo ryeo i je neun mal hae bollae yo

I wanna love you I wanna with you
geu dae do neu gi na yo nae mameul
nae ge wa yo jo geum deo da ga wa yo nae mameur ga jyeo yo
Everyday lovely day mae ir sok sag yeo jul ge yo
kaen di bo da dal kom han sa rang eur jul geo ye yo

wanna love you wanna with you
ana jullae yo lovely day nae mameur neu kkyeo bwa yo
yeong won hi ham kke hae
ral la ral la ral la ral la mae ir haeng bok man jul geo ya
kaen di bo da dal kom han sa rang eur jul geo ye yo














Promise (Yaksok) – A.N.Jell

I will promise you du nune noman damgo saragalkke
I will promise you du pare neor ango saragalkke
achime nun ddo jamdeun sungankkaji no hanaman keurilkke
saranghae i mar ijjiman I Love you Forever

deowun yoreum nare geuneur i dwejulkke bi-oneun naren usan i dwejulkke
goddaga jichil ddaen jageun eejado dwejulkke ooseul ddae ni gibbeum
dubaega dwaege hamkke ooseulkke nunmul heullil ddaen sugeoni dwel neol daggajulkke

I will promise you du nune noman damgo saragalkke
I will promise you du pare neor ango saragalkke
achime nun ddo jamdeun sungankkaji no hanaman keurilkke
saranghae i mar ijjiman I Love you Forever

uri sa-ineun machi Coffee and Doughnet katji
naege gibbeumeul jeonhaejun noneun naye special
haruharuga Energy bujokhadamyeon Emergency
naege saengmyeongi bureojul dalkomhan geudaeye hyanggi

maeil hana hana kkok sumgyeo noheun naye sarangeul
hamkke haneun naldongan modu boyojulkkoya

I will promise you odiye itdeon noman giyeokhalkke
I will promise you mweor haedo nomaneul giyeokhalkke
yongwonhi neoreul saegil i gaseumman pumgosara kalkkoya
saranghae i mal giyeokhae I love forever

Yes A.N.JELL why here I will promise Just do it Girl
saranghandaneunge museun mari piryohae
kwangkwang gorineun wenjjok gaseumeuro daedabhalkke
One step Two step Three and four ni gyeote cheoncheonhi dagagalkke
gidariran mal ddawe ibe damji mothae I will take you

I will promise you du nunen noman damgo saragalkke
I will promise you du pareun neor ango saragalkke
achime nun ddo jamdeun sungankkaji no hanaman keurilkke
saranghae i mar ijjiman I love you forever

puisi

NASIB DUNIAKU

Oh duniaku
Kini kau rusak binasa
Karena tangan-tangan
Tak bertanggung jawab
Yang mengeruk hasilmu
Tanpa melakukan perbaikan

Dan kini lihatlah
Banjir tergenang dimana-mana
Erosi dan tanah longsor susul-menyusul
Merubuhkan segala benda
Yang dibuat oleh tangan manusia

Mengapa ?
Apakah alam murka ?
Lalu kita mengumpat keadaan
Tanpa mau mengoreksi perbuatan
Sadarlah tuan....
Alam adalah anugerah Tuhan
Dengan diiringi pelestarian

Sumber : majalah Bobo no. 24/Tahun XXIV/19 september 1996

puisi

NASIB DUNIAKU

Oh duniaku
Kini kau rusak binasa
Karena tangan-tangan
Tak bertanggung jawab
Yang mengeruk hasilmu
Tanpa melakukan perbaikan

Dan kini lihatlah
Banjir tergenang dimana-mana
Erosi dan tanah longsor susul-menyusul
Merubuhkan segala benda
Yang dibuat oleh tangan manusia

Mengapa ?
Apakah alam murka ?
Lalu kita mengumpat keadaan
Tanpa mau mengoreksi perbuatan
Sadarlah tuan....
Alam adalah anugerah Tuhan
Dengan diiringi pelestarian

Sumber : majalah Bobo no. 24/Tahun XXIV/19 september 1996

tugas pendidikan khusus

Pengertian tuna rungu
Tuna rungu adalah seseorang yang mengalami kekurangan atau kehilangan kemampuan mendengar baik sebagian atau seluruhnya yang diakibatkan karena tidak berfungsinya sebagian atau seluruh alat pendengaran, sehingga ia tidak dapat menggunakan alat pendengaranya dalam kehidupan sehari-hari yang membawa dampak terhadap kehidupannya secara kompleks.
Dalam pengertian lain, istilah tuna rungu digunakan untuk orang yang mengalami gangguan pendengaran yang mencakup tuli dan kurang dengar. Adapun perbedaan antara orang tuli dan orang yang kurang dengar, Orang tuli adalah orang yang mengalami kehilangan pendengaran (lebih dari 70 dB) yang mengakibatkan kesulitan dalam memproses informasi bahasa melalui pendengarannya sehingga ia tidak dapat memahami pembicaraan orang lain baik dengan memakai maupun tidak memakai alat bantu dengar. Orang yang kurang dengar adalah orang yang mengalami kehilangan pendengaran (sekitar 27 sampai 69 dB) yang biasanya dengan menggunakan alat bantu dengar, sisa pendengarannya memungkinkan untuk memproses informasi bahasa sehingga dapat memahami pembicaraan orang lain.
1.


Ada beberapa kemungkinan yang mungkin menjadi penyebab ketidakdengaran, sebelum seorang anak dilahirkan atau terjadi pada saat proses kelahiran atau terjadi setelah kelahiran.
Penyebab Sebelum kelahiran (pre-natal)

Ada kenyataan bahwa ketidakdengaran disebabkan karena suatu hal yang bersifat genetik (keturunan ). Ketulian dapat menurun di dalam keluarga-keluarga meskipun ayah ibunya tersebut tidak tuli. Bisa saja hal ini muncul dari asal keturunan kakek nenek atau moyang kita sebelumnya. Ibu yang sedang mengandung menderita keracunan darah atau Toxaminia, hal ini bisa mengakibatkan kerusakan pada plasenta yang mempengaruhi terhadap pertumbuhan janin. Jika hal tersebut menyerang syaraf atau alat-alat pendengaran maka anak tersebut akan lahir dalam keadaan tunarungu.

Penyebab setelah kelahiran (post natal)

Dilahirkan secara prematur dapat meningkatkan resiko menjadi tuli atau akan menjadi tuli. Bayi-bayi prematur lebih cenderung rentan terhadap infeksi yang dapat menyebabkan ketulian. Adakalanya ketulian dapat juga disebabkan oleh satu luka/benturan di kepala atau karena efek suara yang nyaring/keras yang terjadi satu kali atau terus menerus. Hal itu semua dapat menyebabkan kerusakan pada sistim pendengaran. Anak mengalami infeksi pada saat lahir atau kelahiran. Misalnya, anak terserang Herpes Implex, jika infeksi ini menyerang kelamin ibu dapat menular kepada anak saat dilahirkan. Penyakit kelamin dapat ditularkan melalui virus. Penyakit-penyakit yang ditularkan bisa menimbulkan infeksi dan dapat menyebabkan kerusakan pada alat-alat syaraf pendengaran.






Ketuna runguan dapat diklasifikasikan sebagai berikut.

Berdasarkan tingkat kehilangan pendengaran, ketuna runguan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Tuna rungu Ringan (Mild Hearing Loss)
0 db :
Menunjukan pendengaran yang optimal
0 – 26 db :
Menunjukan seseorang masih mempunyai pendengaran yang optimal
27 – 40 db :
Mempunyai kesulitan mendengar bunyi – bunyi yang jauh, membutuhkan tempat duduk yang strategis letaknya dan memerlukan terapi bicara .

2. Tuna rungu Sedang (Moderate Hearing Loss).
41 – 55 db :
Mengerti bahasa percakapan, tidak dapat mengikuti diskusi kelas, membutuhkan alat bantu dengar dan terapi bicara

3. Tuna rungu Agak Berat (Moderately Severe Hearing Loss)
56 – 70 db :
Hanya bisa mendengar suara dari jarak yang dekat, masih punya sisa pendengaran untuk belajar bahasa dan bicara dengan menggunakan alat Bantu dengar serta dengan cara yang khusus

4. Tuna rungu Berat (Severe Hearing Loss)
71 – 90 db :
Hanya bisa mendengar bunyi yang sangat dekat, kadang – kadang dianggap tuli, membutuhkan pendidikan khusus yang intensif, membutuhkan alat Bantu dengar dan latihan bicara secara khusus

5. Tuna rungu Berat Sekali (Profound Hearing Loss)
91 db :
Mungkin sadar akan adanya bunyi atau suara dan getaran, banyak bergantung pada penglihatan dari pada pendengaran untuki proses menerima informasi dan yang bersangkutan diangap tuli

Berdasarkan saat terjadinya, ketuna runguan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Ketuna runguan Prabahasa (Prelingual Deafness)
2. Ketuna runguan Pasca Bahasa (Post Lingual Deafness)

Berdasarkan letak gangguan pendengaran secara anatomis, ketunarunguan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Tuna rungu Tipe Konduktif
Kerusakan yang terjadi pada telinga luar
tidak terbentuknya lubang telinga bagian luar (atresia meatus akustikus externus), dan terjadinya peradangan pada lubang telinga luar (otitis externa).
Kerusakan/gangguan yang terjadi pada telinga tengah
dapat disebabkan antara lain karena adanya tekanan/benturan yang keras pada telinga seperti karena jatuh tabrakan, tertusuk, dan sebagainya.
2. Tuna rungu Tipe Sensorineural
Penyebab Terjadinya Tunarungu Tipe Sensorineural disebabkan oleh faktor genetik (keturunan), dan faktor non genetik antara lain: Rubena (Campak Jerman), Ketidaksesuaian antara darah ibu dan anak, Meningitis (radang selaput otak )
3. Tuna rungu Tipe Campuran
Berdasarkan etiologi atau asal usulnya ketuna runguan diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Tuna rungu Endogen
2. Tuna rungu Eksogen

Karakteristik Anak Tunarungu

1. Karakteristik dari segi inteligensi
Pada umumnya anak tunarungu memiliki inteligensi normal atau rata-rata akan tetapi, semua perkembangan inteligensi juga dipengaruhi oleh perkembangan bahasa , maka tampaknya inteligensinya rendah disebabkan karena kesulitan dalam memahami bahasa. Perkembangan inteligensi anak tunarungu tidak sama cepatnya dengan mereka mendengar, karena dengan pendengaran ini lah yang dapat membuat mereka berfikir.
Rendahnya inteligensi anak tunarungu bukan disebabkan IQ potensialnya yang tidak berkembang, tetapi fungsinya kurang memperoleh kesempatan untuk berkembang. Aspek inteligensi yang terhambat hanya yang bersifat verbal, misalnya dalam memberikan makna, menarik kesimpulan dan meramalkan suatu kejadian.

2. Karakteristik dalam segi bahasa dan bicara
Perkembangan bahasa bicara anak tunarungu sampai saat meraban , tidak mengalami hambatan, karena merapan merupakan kegiatan alami, dalam upaya melatih pernapasan dan pita suara
Bahasa bagi anak tunarungu adalah merupakan alat berfikir dan sarana utama seseorang untuk berkomunikasi. Maka melalui mendengar mereka dilatih dan didik secara khusus. Dengan melalui latihan maka bahasa bicaranya diharapkan dapat berkembang. Kita memahami dengan ketidak mampuannya berbahasa dan bicara dibandingkan dengan anak normal sebayanya akan tampak mereka lebih tertinggal. Hal ini dapat disadari bahwa anak tunarungu walaupun sudah didik secara khusus banyak diantara mereka yang tetap ketinggalan 2 sampai 4 tahun dalam kemampuan membaca dan menulis jika hal ini kita banding dengan anak yang mendengar. Untuk kita mengharapkan dalam pengembangan komunikasi perlu tenaga pendidik dan bimbingan yang professional.

3. Karakteristik dalam segi emosi dan sosial
a. Pergaulan terbatas dengan sesama tunarungu, sebagai akibat dari keterbatasan dalam kemampuan berkomunikasi.
b. Sifat ego-sentris yang melebihi anak normal, yang ditunjukkan dengan sukarnya mereka menempatkan diri pada situasi berpikir dan perasaan orang lain, sukarnya menye-suaikan diri, serta tindakannya lebih terpusat pada "aku/ego", sehingga kalau ada keinginan, harus selalu dipenuhi.
c. Perasaan takut (khawatir) terhadap lingkungan sekitar, yang menyebabkan ia tergantung pada orang lain serta kurang percaya diri.
d. Perhatian anak tunarungu sukar dialihkan, apabila ia sudah menyenangi suatu benda atau pekerjaan tertentu.
e. Memiliki sifat polos, serta perasaannya umumnya dalam keadaan ekstrim tanpa banyak nuansa.
f. Cepat marah dan mudah tersinggung, sebagai akibat seringnya mengalami kekecewaan karena sulitnya menyampaikan perasaan/keinginannya secara lisan ataupun dalam memahami pembicaraan orang lain.

4. Egosentrisme yang melebihi anak normal
Daerah pengamatan anak tunarungu lebih kecil jika dibandingkan dengan anak yang mendengar, mereka hanya mampu menangkap dan memasukan sebagian kecil dunia luar ke dalam dirinya. Jadi makin sempit perhatiannya, dunia di luar hidupnya semakin menutup dan mempersempit kesadaran.
Bagi anak yang masih mempunyai sisa pendengaran, dan jika alat bantu pendengarannya dipakai sejak kecil maka akan dapat membantu memfungsikan sisa pendengaran yang ada. Sehingga didalam menepuh hidupnya dapat terjalin komunikasi dan interaksi sosial dengan masyrakat dilingkungannya.

5. Karakteristik dalam aspek fisik dan kesehatan
Pada umumnya aspek fisik anak tunarungu tidak banyak mengalami hambatan. Namun pada sebagian tunarungu ada yang mengalami gangguan keseimbangan sehingga cara berjalannya kaku dan agak membungkuk. Gerakan mata anak tunarungu lebih cepat, hal ini menunjukkan bahwa ia ingin menangkap atau mengetahui keadaan lingkungan sekitarnya. Gerakkan tangannya sangat lincah, hal tersebut tampak ketika ia mengadakan komunikasi dengan menggunakan bahasa isyarat dengan sesama tunarungu. Pernapasannya pendek karena tidak terlatih melalui kegiatan berbicara.
Dalam aspek kesehatan, secara umum tampaknya sama dengan anak lain karena pada umumnya anak tunarungu mampu merawat diri sendiri. Namun bagi anak tunarungu penting untuk memeriksakan kesehatan telinganya secara periodik agar terhindar dari hal-hal yang dapat memperberat ketunarunguannya.

tugas olahraga

HAPPY WITH ENGLISH

TUJUAN PERMAINAN :
• Melatih konsentrasi
• Agar terbiasa menghitung menggunakan bahasa inggris

CARA PERMAINAN :
 Buatlah lingkaran besar.
 Kemudian seorang siswa menjadi pemimpin lingkaran.
 Dilakukan berhitung dengan menggunakan bahasa inggris dimulai dari pemimpin lingkaran, kemudian setiap kelipatan angka tertentu tidak disebutkan tetapi melakukan kegiatan seperti jongkok atau mengeluarkan bunyi-bunyian.
 Setiap orang yang melakukan kesalahan akan mendapatkan hukuman, hukuman dapat berupa squatjam, push up dan lain-lain.

Kamis, 25 Maret 2010

sejarah bahasa indonesia

a. Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari setelah Indonesia merdeka yaitu pada tanggal 18 agustus 1945. Bersamaan dengan mulai diberlakukannya konstitusi.
Bahasa Indonesia adalah suatu varian bahasa melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa melayu riau (abad 9) namun mengalami perkembangan akibat penggunaan bahasa kerja dan proses pembakuannya diawal abad ke 20. Hingga saai ini, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup dan terus menghasilkan kata-kata baru baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Pada abad ke 20 perpecahan dalam bentuk baku tulisan bahasa melayu mulai terlihat. Di tahun 1901 Indonesia (sebagai HIndia-Belanda) mengadopsi ejaan Van Ophuijsen dan pada tahun 1904 persekutuan tanah melayu (kelak menjadi bagian dari malaysia) dibawah Inggris mengadopsi ejaan Wilkinso. Ejaan Van Ophuijsen diawali dari penyusunan kitab logat melayu (dimulai tahun 1896) Van Ophuijsen dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan Moehammad Taib Soetan Ibrahim.
Bahasa Indonesia resmi diakui sebagai “bahasa persatuan bangsa” pada saat sumpah pemuda tanggal 20 oktober 1928. penggunaan bahasa melayu sebagai bahasa nasional atas usulan muhammad yamin sebagai politikus, sastrawan dan ahli sejarah.
Selanjutnya perkembangan bahasa dan kesusastraan Indonesia banyak dipengaruhi leh sastrawan minang seperti Marah Rusli, Abdul Muis, Nur Sutan Iskandar, Sutan Takdir Alisyahbana, Hamka,Roestam Effendi, Idrus, dan Chairil Anwar.

b.Fungsi Bahasa Indonesia

sebagai alat komunikasi
sebagai alat mengekspresikan diri
sebagai alat berintegrasi dan adaptasi sosial
sebagai alat kontrol sosial

c.Kedudukan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting tercantum dalam :
1.Ikrar ketiga sumpah pemuda1928 dengan bunyi, “ kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan , bahasa Indonesia”.
2.Undang-undang dasar RI 1945baba XV (bendera, bahasa, dan lambang negara, serta lagu kebangsaan ) pasal 36 menyatakan bahwa“bahasa Indonesia adalah bahasa Indonesia“.

Dari kedua hal itu maka, kedudukan bahasa Indonesia sebagai:
 Bahasa Indonesia sebagai bahasa kebangsaan, kedudukannya berada diatas bahasa daerah.
 Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara (bahasa resmi negara republik Indonesia)

d. Ragam Bahasa Indonesia

Ragam bahasa menurut pokok pembicaraan:
 Ragam undang-undang
 Ragam Jurnalistik
 Ragam Ilmiah
 Ragam Sastra


Ragam bahasa menurut hubungan antarpembicara :
1. Ragam lisan
a. Ragam percakapan
b. Ragam pidato
c. Ragam kuliah
d. Ragam panggung
2. Ragam tulis
a. Ragam teknis
b. Ragam undang-undang
c. Ragam catatan
d. Ragam surat menyurat

Dalam kenyataannya, bahasa baku dapat digunakan untuk segala keperluan tetapi hanya untuk :
1. komunikasi resmi.
2. wacana teknis.
3. pembicaraan didepan khalayak resmi.
4. pembicaraan dengan orang yang diho

Senin, 22 Maret 2010

hihi... akhirnya bisa juga bikin blog sendiri...

noraaa juga w...

tapi gpp dah, di awal mah emang nora sedikit asal kesananya kaga..

hihi...

namanya juga belajar....

tadinya cuma mau cari tugas ternyata malah pengen buat blog,, yaa sekalian aja deh...