Kamis, 28 April 2011

teori belajar kognitivistik

Teori ini menekankan pada proses belajar daripada hasil belajar, jadi pada teori belajar ini tidak hanya sekedar melibatkan stimulus dan respon tetapi juga melibatkan proses berfikir yang sangat kompleks. Ilmu pengetahuan dibangun dalam diri seseorang melalui proses interaksi yang berkesinambungan dengan lingkungan. Menurut psikologi kognitivistik, belajar dipandang sebagai suatu usaha untuk mengerti sesuatu. Usaha itu dilakukan secara aktif oleh siswa, keaktifan itu dapat berupa mencari pengalaman, mencari informasi, memecahkan masalah, mencermati lingkungan, mempraktekkan sesuatu untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pengetahuan yang dimiliki sebelumnya sangat menentukkan keberhasilan mempelajari informasi pengetahuan yang baru.
Tokoh teori belajar kognitivistik
1. Robert M. Gagne
Menurut gagne belajar dipandang sebagai proses pengolahan informasi dalam otak manusia. Dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Pengolahan otak manusia :
a. Reseptor
b. Sensory register
c. Short-term memory
d. Long-term memory
e. Response generator
2. Jean Piaget
Piaget berpendapat bahwa belajar merupakan proses menyesuaikan pengetahuan baru ke dalam struktur kognitif yang telah dipunyai seseorang. Bagi piaget, proses belajar berlangsung dalam tiga tahapan yaitu :
1. Asimilasi
Proses pengintgrasian informasi baru ke struktur kognitif yang sudah ada. Contoh : seorang siswa yang mengetahui prinsip-prinsip penjumlahan, jika gurunya memperkenalkan prinsip perkalian, maka terjadilah proses pengintegrasian antara prinsip penjumlahan (yang sudah ada dipahami oleh anak) dengan prinsip perkalian(informasi baru yang akan dipahami anak).
2. Akomodasi
Proses penyesuaian antara struktur kognitif ke dalam situasi yang baru. Penerapan proses perkalian dalam situasi yang lebih spesifik. Contohnya : siswa ditelah mengetahui prinsip perkalian dan gurunya memberikan sebuah soal perkalian.
3. Equilibrasi
Proses penyeimbang agar siswa dapat terus berkembang dan menambah ilmunya. Tetapi sekaligus menjaga stabilitas mental dalam dirinya, maka diperlukan roses penyeimbang. Tanpa proses ini perkembangan kognitif seseorang akan tersendat-sendat dan berjalan tidak teratur, sedangkan dengan kemampuan equilibrasi yang baik akan mampu menata berbagai informasi yang diterima dengan urutan yang baik, jernih, dan logis.
Proses belajar harus disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif yang dilalui siswa. Terdapat empat tahap yaitu :
1. Tahap sensorimotor (anak usia 1,5 – 2 tahun)
2. Tahap preoperational (anak usia 2 – 8 tahun)
3. Tahap operational konkret (anak usia 7/8 – 12/14 tahun)
4. Tahap operational formal (anak usia 14 tahun lebih)
Secara umum semakin tinggi tingkat kognitif seseorang maka semakin teratur dan juga semakin abstrak cara berfikirnya. Karena itu guru seharusnya memahami tahap-tahap perkembangan kognitif aak didiknya, serta memberikan isi, metode, media pembelajaran yang sesuai dengan tahap-tahap tersebut.

3. Ausubel
Menurut ausubel siswa akan belajar dengan baik jika isi pelajaran sebelumnya didefinisikan kemudian dipresentasikan dengan baik dan tepat kepada siswa, dengan demikian akan mempengaruhi pengaturan kemajuan siswa. Untuk itu pengetahuan guru terhadap isi pembelajaran harus sangat baik, dengan demikian ia akan mampu menemukan informasi yang sangat abstrak, umum dan inklusif yang mewadahi apa yang akan diajarkan. Guru juga harus memiliki logika berfikir yang baik, agar dapat memilah-milah materi pembelajaran, merumuskannya dalam rumusan yang singkat, serta mengurutkan materi tersebut dalam struktur yang logis dan mudah dipahami.

4. Bruner
Teori ini menjelaskan bahwa proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu aturan ( termasuk konsep, teori, definisi, dsb) melalui contoh-contoh yang menggambarkan ( mewakili ) aturan yang menjadi sumber . Dari pendekatan ini “belajar ekspositori” ( belajar dengan cara menjelaskan ).Siswa diberikan suatu informasi umum dan diminta untuk mencari contoh-contoh khusus dan konkrit

2 komentar:

  1. thx ya atas tulisannya...
    sangat berguna lho...^_^

    BalasHapus
  2. Trm ksh ya atas penjelasannya. Sangat membantu.

    BalasHapus